Setelah berdiskusi berhari-hari, kami putuskan untuk pergi ke sekolah yang kedua. Sekolah ini bernama Deltaqualiflight. Lokasinya ada di kota Fortworth, 20 menit dari kota Dallas, Texas. Pilihan ini terutama karena masalah perbedaan harga tiket yang cukup berarti dan jarak dari tempat tinggal kami. Selain itu, putra saya mempunyai seorang teman di sekolah tersebut sehingga bisa berbagi di sana.

Saya sampaikan maaf pada sahabat saya yang telah berbaik hati akan menyediakan segala fasilitas yang beliau miliki.

Dengan tantangan harus selesai dalam 2 bulan, pihak sekolah kedua menyatakan sanggup. Mereka akan secara khusus memberikan 2 orang instruktur yang akan bekerja secara marathon memberikan pelajaran pada putra saya. Sebenarnya tanpa janji itupun saya sudah melihat kesungguhan putra saya untuk menyelesaikan semuanya dalam 2 bulan. Sebagai pelanggan tentunya saya tidak memberi tahu mereka dan tetap minta 2 instruktur untuk putra saya.

Saya akan uraikan kenapa kedua sekolah di atas menjadi pilihan kami dan kenyataan yang kami dapatkan setelah memilih salah satu dari sekolah tersebut.

1. Orang dan sekolah yang bisa dipercaya

  • Sahabat saya di sekolah pertama adalah orang Indonesia yang sudah belasan tahun menjadi instruktur penerbang di sekolah tersebut. 
  • Di sekolah kedua, Deltaqualiflight, contact personnya adalah kapten B747 Korean Air yang sudah pensiun. Beliau memulai karir penerbangnya dengan bersekolah di sekolah tersebut pada tahun 1971. Kedua orang tersebut punya reputasi baik bagi saya dan kedua sekolah sudah berdiri dalam waktu yang lama.

2. Biaya jam terbang
Minimum jam terbang untuk mendapatkan PPL adalah 40 jam. Dengan silabus yang padat, jarang ada yang bisa selesai dalam 40 jam. Sekolah pertama memberikan biaya untuk terbang sebanyak 65 jam. Artinya biaya yang diberikan pada saya adalah perkiraan/estimasi. Saya yakin putra saya akan selesai dalam 50-60 jam. Jadi perkiraan biaya yang diberikan cukup masuk akal. Tidak ada biaya yang disembunyikan. Faktor biaya ini adalah salah satu faktor yang dipakai oleh sekolah penerbang untuk sedikit memperdaya calon penerbang. Sekolah yang tidak bertanggung jawab akan menulis hanya perlu 40 jam dan akan menagih lebih banyak biaya tambahan jika anda terbang lebih dari 40 jam.

Sekolah kedua memberikan sebuah biaya tetap. Mereka menyebutnya guaranteed price. Dengan biaya tersebut, berapapun jam terbang anda maka anda akan lulus tanpa harus menambah biaya lagi.

Saya segera mengambil kalkulator dan mulai menghitung. Biaya yang diberikan oleh sekolah kedua setara dengan 70 jam di sekolah pertama. Masih masuk akal. Kalau saya ambil sekolah ini dan putra saya selesai dalam 60 jam, maka sekolah ini akan untung. Tapi sebaliknya kalau perlu lebih dari 70 jam maka sekolah ini akan rugi dan siswa akan diuntungkan. Keuntungannya adalah kita tidak perlu berpikir akan biaya tambahan. Satu harga sampai dapat lisensi.

3. Cuaca
Amerika Serikat adalah negara subtropis. Artinya di bagian negaranya yang lebih ke utara akan ada musim dingin bersalju. Saya menghindari sekolah di kota yang bersalju, karena jika putra saya ingin meneruskan pelatihannya sampai tahap Commercial Pilot, banyak waktu yang terbuang akibat cuaca, baik karena jarak pandang yang rendah ataupun salju. California, Florida dan Texas adalah negara bagian yang punya kemungkinan kecil bersalju.

4. Biaya hidup
Biaya yang diajukan oleh sekolah tidak mencakup biaya hidup. Biaya hidup bervariasi dari kota ke kota. Biaya yang perlu disiapkan adalah:

- Sewa apartemen:
Di kota Fortworth, tempat putra saya tinggal, harga sewa apartemen satu kamar berkisar antara USD 700-900. Dia berbagi dengan seorang siswa lain sehingga hanya bayar setengah dari nilai tersebut. Jika menyewa apartemen dengan jumlah kamar yang lebih banyak dan berbagi dengan banyak siswa maka harganya akan jauh lebih murah.

- utility: air, listrik dan telepon
Selain sewa apartemen, ada listrik dan air yang harus dibayar. Nilainya sekitar USD 50-100.

Langganan telepon seluler tanpa kontrak cukup mahal, USD 30/bulan untuk bicara dan sms saja, USD 60/bulan untuk tambah data. Jika anda ingin kontrak 1 tahun maka datanya lebih murah. Ada juga operator yang menawarkan kontrak lain seperti 4 nomor USD 100/bulan termasuk data alias internet. Jika ada 4 siswa membeli nomor bersama-sama biayanya hanya USD 100/bulan saja. Dengan biaya ini kita bisa pakai untuk telepon ke mana saja di USA dengan gratis baik ke telepon rumah atau ke telepon seluler. Jadi harganya tetap setiap bulannya, bahkan smspun gratis.

- makan
Biaya makan akan bervariasi untuk setiap individu. Di Dallas, Texas dan sekitarnya biaya beli satu porsi makan berkisar antara USD 6-8. Biaya ini bisa ditekan lebih murah jika masak/bikin sendiri. Anak saya biasa membawa makanan ke sekolah dan dipanaskan di microwave yang ada di sekolah. Bisa masak adalah ketrampilan yang sangat berharga.

5. Biaya transportasi
Transportasi adalah masalah yang cukup besar kalau anda tidak tinggal di kota besar di USA. Semua orang perlu mobil sendiri. Harga mobil cukup murah, dengan USD 3000-4000 anda bisa dapat sebuah sedan 1600-2000 cc. Biasanya siswa yang tinggal satu apartemen akan patungan/saweran untuk membeli satu mobil dan dipakai bersama-sama. Mobil bisa dijual pada akhir masa sekolah.

Kita sudah melihat paparan di atas. Berbagi tempat tinggal dan transportasi sangatlah penting. Pastikan sekolah yang anda tuju memberikan transportasi pada siswanya.

Sekolah yang kami pilih memberi jaminan transportasi. Hal ini tidak sepenuhnya bisa diandalkan. Instruktur akan menjemput siswa di pagi hari dan akan mengantar siswa di sore hari padahal kadang siswa hanya perlu datang ke kelas di siang hari. Kadang karena kewajibannya untuk terbang malam, instruktur akan pulang malam hari

Siswa yang mengandalkan instruktur untuk transportasinya harus sabar. Dijemput pagi hari dan pulang kadang malam hari, biarpun hanya terbang 1 jam saja hari itu. Biaya taksi sangat mahal dan tidak terjangkau untuk transportasi harian.

Berada di sekolah dari pagi sampai sore atau malam akan melelahkan. Di sekolah tidak ada kantin sehingga harus bawa makanan sendiri. Di sekolah ada break room berisi sofa untuk istirahat dan microwave untuk menghangatkan makanan. Siswa yang muslim pun bisa shalat di sana.

Kalau apartemen berada pada jarak yang dekat ke sekolah maka sepeda bisa jadi pilihan.

Bagaimana jika mempunyai mobil adalah satu-satunya pilihan? Kita bisa membeli mobil bekas seharga 3000-5000 dolar. Staf di sekolah akan dengan senang hati membantu kita mencari mobil yang cukup layak. Bahkan pada waktu saya mengunjungi sekolah ada percakapan menarik. Sebuah mobil rusak milik seorang siswa dibantu perbaiki oleh staf sekolah.

Kepemilikan mobil ini bisa dibagi di antara siswa lain. 3000 dolar dibagi empat orang hanya membebani 750 dolar setiap orangnya. Jangan lupa untuk membuat SIM internasional sebelum pergi ke USA.

Mobil yang kita beli ini bisa dijual kembali pada waktu selesai pendidikan. Menurut pengalaman penulis, biasanya siswa membeli mobil dari siswa lain yang sudah selesai. Begitu pula pada saat menjualnya. Mobilnya dijual ke siswa berikutnya. Syaratnya tentu ada siswa lain yang masuk sekolah tersebut.

Kekurangan sekolah di USA dibandingkan di dalam negeri

Kekurangannya sama dengan sekolah penerbang di luar negeri lainnya. Pemegang lisensi penerbang dari USA tetap harus mengkonversi lisensinya ke lisensi Indonesia. Proses dan biayanya cukup besar. Sebaliknya, sampai tulisan ini dibuat, biaya sekolah di luar negeri dengan ditambah biaya konversi masih tetap lebih murah dibandingkan sekolah di Indonesia dengan fasilitas yang sama. Bahkan pengalaman terbang jika sekolah di USA akan lebih banyak. Di Indonesia saat tulisan ini dibuat, dengan harga yang kita bayarkan, jumlah jam terbangnya adalah 150 jam dengan single engine (pesawat bermesin satu). Di USA dengan harga yang lebih murah kita bisa mendapatkan 250 jam termasuk 10 jam di pesawat bermesin ganda.

Kekurangan lain adalah siswa akan ketinggalan kalau tidak aktif. Untuk anda yang senang olahraga, kekurangan sekolah di USA adalah tidak adanya kewajiban berolahraga seperti push up atau lari. Begitu pula untuk siswa yang perlu dipukul untuk maju. Di sini tidak akan ada yang memukul jadi harus maju sendiri.

Mental siswanya berbeda di negara ini. Sistem pendidikan di Indonesia yang berupa tatap muka di kelas membuat siswa menjadi pasif. Siswa tinggal mengikuti pelajaran di kelas dan ujian pada akhir pelajaran.

Sekolah penerbang di USA, pelajaran di kelas sangat minimal. Di sekolah yang kami pilih, kelas hanya ada 4 jam sehari. Mulai pukul 10 pagi sampai 12 siang atau pukul 2 sampai 4 sore untuk kelas dengan materi lain. Sisanya adalah diskusi langsung dengan instruktur terbang dan menonton video serta berlatih soal ujian di komputer.

Kelas yang berjalan akan berganti topik setiap pekan. Apapun fase yang sedang dijalani siswanya. Mereka akan mengikuti kelas yang diperlukan saja. Tidak ada akhir sesi kelas/angkatan. Satu pekan berakhir maka artinya pekan depan akan ada topik baru. Tidak ada ujian dari instruktur kelas. Hanya ada ujian dari FAA yang akan dikerjakan oleh siswa. Instruktur di kelas tidak terlalu peduli apakah anda lulus atau tidak.

Tidak akan ada yang menyuruh menonton video atau berlatih soal. Semuanya dilakukan dengan inisiatif siswa sendiri. Keaktifan dan kedewasaan siswa sangat diperlukan dalam hal ini.

Bersambung ke bagian 3...