Untuk menjadi siswa calon penerbang diperlukan sertifikat kecakapan tertentu yang disebut Student Pilot Permit (SPP). Cerita adalah pengalaman penulis mendapatkan SPP tersebut. Sangat mendasar, tapi mudah-mudahan dapat memberikan gambaran bagi rekan-rekan calon siswa mengenai apa saja yang harus dipersiapkan.

Daftar ke Flying School

Daftar ke sekolah penerbang dan bayar proses administrasinya, bawa foto 3x4 (2) dengan latar belakang merah. Siapkan saja selalu foto dgn latar belakang merah di tas anda. Kemudian mengikuti test awal yang berupa test bahasa Inggris dan matematika. Tidak terlalu sukar karena sebetulnya soal-soalnya standard untuk SMA. Setelah keluar hasilnya, jika lulus maka sekolah akan memberikan surat pengantar untuk tes kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan.

Tes Kesehatan (Medical Exam)

Balai Kesehatan Penerbangan berlokasi di Jl. Sentani Kemayoran, Jakarta. Di belakang arena Pekan Raya Jakarta. Sebaiknya sampai di lokasi sepagi mungkin (jam 7), karena banyak awak pesawat dari berbagai maskapai yang juga rutin medical check. Datang ke loket pendaftaran, serahkan surat pengantar dan pas foto 3x4 (2 buah), isi formulir, dan anda akan mendapatkan check list tes apa saja yang harus anda lalui. Masing- masing tes dilakukan di ruangan periksa yang berbeda-beda, jadi harus sabar antri dari ruang periksa yang satu ke ruang yang lain.

Tes Kesehatan yang dilalui Penulis:

  • Lab (darah/urine) : kolestrol, asam urat, trigliserida, dll. (lebih baik puasa 12 jam sebelumnya )
  • Fisik : tekanan darah, dll
  • Mata
  • Audiometri
  • Gigi: jangan ada yang lubang
  • Rontgen
  • EKG
  • EEG (akan diberi surat pengantar utk dilakukan di Lakespra Saryanto, Jl. MT Haryono Jakarta.)

Selesai semua tes, bayar di kasir. Karena musti EEG, besoknya dilanjutkan tes di Lakespra.

Lakespra Saryanto 

Lokasinya di MT Haryono, samping Carrefour Cawang. Untuk tes EEG harus daftar dulu, karena dalam 1 hari hanya melayani 5 pasien. Penulis harus menunggu 2 hari sebelum di jadwalkan untuk tes.

Datang ke loket sekitar jam 7 / 8 pagi, serahkan surat pengantar dari balai HatPen, bayar ke kasir, dan menunggu ke ruangan EEG. Tes-nya menggunakan probe yang ditempel di kepala, sekitar 30 menit. Siap-siap saja cuci rambut setiba di rumah, karena rambut jadi berminyak. Kalau ada dokternya, hasil tes bisa diambil siang hari itu juga.

Kembali ke Balai Kesehatan Penerbangan 

Besoknya, penulis bawa hasil EEG balik ke Balai HatPen. Berkas-berkas tes kesehatan dicheck oleh Dokter examiner nya. Sayangnya hasil tes darahnya kurang bagus, jadi harus diobati dulu (trigliserida, asam urat). Diberi resep oleh dokter dan disuruh kembali sekitar 10 hari lagi.

10 hari kemudian datang lagi ke Balai HatPen, lapor ke loket dan langsung disuruh ke Lab untuk ambil darah. Kemudian menunggu lagi hasilnya sekitar 3 jam. Hasilnya ternyata OK, Trigliserida & Asam Urat terjun bebas. Petugas kemudian memberikan selembar kertas “Medical Certificate 2nd class”, akhir lulus juga MedEx nya.

Tes Bahasa Inggris di DSKU

Proses selanjutnya , kembali ke sekolah dengan membawa hasil MedEx, untuk mendapatkan surat pengantar ke DSKU untuk tes Bahasa Inggris. Kantor nya ada di Departmen Perhubungan – Medan Merdeka, samping Museum Gajah. Tepatnya di Gedung Karya lt.22. Sebaiknya koordinasi dengan pihak sekolah maupun petugas di DSKU untuk memastikan jadwal dan lokasi tes. Pengalaman penulis, tes dilakukan di DSKU.

Pada saat ke DSKU, bawa hasil MedEx dan foto 3x4 (2). Soalnya tidak terlalu sulit, standard SMA, 50 soal pilihan ganda, min kelulusan 70%, waktunya 1 jam. Hasilnya Penulis ambil besok harinya, setelah membayar biayanya di loket.

Setelah semua dokumen lengkap, maka akan diterbitkan Student Pilot License untuk siswa penerbang. Masa berlakunya adalah 2 tahun, sedangkan MedEx 1 tahun. Jika dalam masa itu belum selesai pendidikan penerbangnya, maka dapat diperpanjang lagi.

Dengan mengantongi SPL ini maka siswa sudah siap untuk diterima di Flying School, dan mengikuti program pendidikan selanjutnya.

Pengalaman penulis mengurus segala macam dokumen sampai mendapatkan SPL diperlukan biaya sekitar ~Rp.500 ribu ( a.l Medex, EEG di Lakespra, Test Bahasa Inggris).

Tambahan dari admin:

Untuk menghindari bolak-balik karena gagal tesnya, maka untuk mata sebaiknya anda pergi ke dokter mata sebelumnya, jika ternyata harus berkacamata, beli kacamata dan bawa resepnya ke Balai Kesehatan Penerbang. Begitu juga gigi, tambal dulu gigi anda jika berlubang. Jika ada lubang di gigi atau berkacamata, anda dapat lulus tes kesehatan dengan batasan-batasan tertentu.