Di bawah ini ada perbedaan beberapa mode-S transponder secara umum.
Mode A dan Mode C diberikan secara sekilas untuk melihat perbedaan yang sangat besar antara mode A/C dan mode S.

Mode A: cuma memberikan reply ke ATC berupa 4 digit transponder code (squawk).
 
Mode C: Squawk + altitude reporting
 
Mode S: Seperti mode C dengan tambahan kode 24 bit yang unik di setiap transponder. Jadi ada 4 digit squawk code + unique address sebesar 24 bit. Sesama mode S dari beberapa pesawat juga bisa berkomunikasi untuk menghitung jarak dan waktu yang dibutuhkan oleh Airborne Collision Avoidance System (ACAS)/TCAS untuk menghindari tabrakan.
 
Mode S ELS (Elementary Surveillance)
Sama dengan mode S di atas, ditambah:
  • kemampuan untuk memberikan call sign yang diambil dari FMS.
  • altitude reporting dengan interval hanya 25ft.
  • memberi tahu kemampuan dirinya (reporting) ke ground surveilance system (radar ATC).
  • Bisa memberi tahu status ground/flight ke radar ATC. Jadi surveilance system bisa membedakan pesawat mana yang masih di darat dan mana di udara.
  • SI code capability
 
Mode S EHS (Enhanced Surveillance)
  • Bisa memberi tahu selected altitude. Jadi ATC bisa lihat altitude yang dipilih oleh pilot di panel autopilot (dikirim oleh FMS).
  • Bisa memberi tahu indicated air speed. Pilot gak bisa bohong ke ATC.
  • Bisa memberi tahu ground speed, Roll Angle, True Track Angle and Track Angle Rate, untuk prediksi gerakan pesawat di radar.
  • Bisa memberi tahu Magnetic Heading.
  • Memberikan data TCAS RA ke ATC.
  • Bisa memberi tahu Vertical rate (barometric rate of climb / descent), data ini konon jarang digunakan oleh ATC.
Semua data di atas hanya diberikan pada unit surveillance radar yang meng-interogasi transponder. Posisi didapat dari azimuth radar dan waktu reply yang diberikan oleh pesawat.
Radar receivernya juga mesti punya semua kemampuan di atas untuk bisa mendapatkan data yang optimum.
 
Mode-S dengan ADS-B out
Jika mode-S ini ditambah dengan kemampuan ADS-B out maka data ini di-broadcast/dipancarkan untuk bisa dimonitor oleh penerima ADS-B (receiver) atau pesawat lain.

Dalam transmisinya, pesawat dengan ADS-B out, juga memberikan data berikut:
  • Aircraft horizontal position (latitude/longitude)
  • Aircraft barometric altitude (will be the same as for the SSR)
  • Quality indicators
  • Aircraft identification:
    • Unique 24-bit aircraft address
    • Aircraft identification
    • Mode A code (in the case of CS ACNS for “ADS-B Out”)
  • Emergency status
  • SPI (special position indicator)
 
Jadi tanpa harus interogasi ke transponder, posisi pesawat bisa diketahui dari isi transmisi ADS-B outnya yang dipancarkan terus-menerus oleh pesawat dalam interval waktu tertentu. Siapapun yang memiliki penerima/receiver ADS-B akan bisa melihat data dan posisi pesawat tersebut. Data inilah yang dipakai oleh aplikasi-aplikasi yang bisa memantau posisi pesawat.