Sebelum kita lebih jauh membahas tentang Baggage Towing Tractor (BTT), alangkah baiknya untuk membaca dan memahami terlebih dahulu materi tentang “Pengenalan umum GSE (Ground Support Equipment)” di http://ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/826-pengenalan-umum-gse-ground-support-equipment 

Secara umum jika kita sedang berada di bandar udara seringkali melihat sebuah kendaraan berupa Tractor yang sedang menarik baik itu beberapa gerobak bagasi maupun beberapa peralatan lain yang mendekat ke pesawat yang kita naiki.

Artikel kali ini kita akan membahas secara singkat dan umum tentang kendaraan tersebut serta beberapa fungsinya.

BAGAGE TOWING TRACTOR (BTT) adalah salah satu GSE motorized, merupakan kendaraan / traktor yang digunakan untuk menarik peralatan pendukung operasional pesawat terbang (GSE lainnya) yang tidak dapat bergerak mandiri (non motorized dan/atau harus ditarik) serta dibutuhkan untuk bongkar muat (loading unloading).

Berikut adalah beberapa peralatan yang dapat ditarik BTT :

  •  Baggage & Cargo Cart (BCC / Gerobak Bagasi)
  •  Passenger Boarding Stair (PBS Manual)
  •  Conveyor Belt Loader Manual (CBL Manual)
  •  Cargo/Vallet & Container Dolly 
  •  GPU (Ground Power Unit) DLL

BTT sedang menarik BCC (Baggage / Cargo Cart)

Karena fungsi penting BTT ini, lisensi rating BTT juga digunakan sebagai syarat wajib untuk pendidikan / pelatihan lisensi rating GSE lain yang harus ditarik oleh BTT, seperti rating GPS (Ground Power System/GPU), ACS (Air Conditioner System/AC Car) dan ASS (Air Starter System/ASU/GTC) serta pra-syarat untuk rating ATT (Aircraft Towing Tractor)

BTT dengan GPU (Ground Power Unit)

Sesuai dengan fungsinya yakni penarik, maka kapasitas BTT yang sangat penting adalah daya tarik (DBP /Draw Bar Pull) bukan kecepatan berjalan atau besar bentuknya. 

DBP/Draw Bar Pull sendiri secara umum adalah jumlah gaya horizontal yang tersedia untuk kendaraan di drawbar untuk mempercepat atau menarik beban (dengan satuan KG, LBS atau HP). DBP/Draw Bar Pull biasanya ditentukan dengan mengukur jumlah gaya traksi yang tersedia menggunakan dinamometer, dan kemudian menggabungkan data tersebut dengan data coastdown untuk mendapatkan gaya tarik drawbar yang tersedia pada setiap kecepatan.

Sebuah BTT dapan menarik beban maksimal yang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :

  •  Koefisien gesek roda dengan landasan (Jalan aspal, Apron dll)
  •  Derajat kemiringan landasan ((Jalan aspal, Apron dll)
  •  Jumlah rangkaian yang ditarik.

BTT sedang menarik PBS (Passenger Boarding Stair) Manual

Banyak model BTT yang di operasikan di Bandar Udara dari berbagai macam merk, dan yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan ground handling di Indonesia antara lain :

  • Toyota TD25,
  • Patria PTD25, dan lain-lainnya.

Dua angka terahir setelah jenis merk (contoh merk Toyota TD25) menunjukan Daya Tarik (DBP/Draw Bar Pull). Angka 25 berarti DBPnya 2,5 ton sedangkan huruf T menunjukan jenis Tractor dan huruf D menunjukan jenis mesin yang digunakan yaitu Diesel. 

Pengkodean ini tidak berlaku / tidak ditemukan pada jenis BTT yang menggunakan mesin non Diesel/Gasoline atau BTT yang menggunakan mesin elektrik/listrik seperti merk Charlatte.

BTT elektrik Charlatte sedang mempersiapkan GPU (Ground Power Unit)

Area operasi BTT adalah pada sisi udara / Airside, meliputi Apron, Service Road dan Area pergudangan.

Tata cara umum yang berlaku bagi GSE operator BTT adalah, BTT berikut gerobaknya standby di Equipment Staging Area (ESA) 15 menit sebelum pesawat masuk Apron.

Detail penjelasan area Bandar udara silahkan membaca di artikel lain http://ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/827-pengenalan-umum-bandar-udara 

BTT sedang menarik CBL (Conveyer Belt Loader) Manual di Apron

Sebuah BTT diperbolehkan menarik rangkaian maksimal yang terdiri dari :

  • 4 Baggage Cart ( khusus di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali maksimal 3 BC)
  • 3 Vallet / Container Dolly
  • 1 Peralatan GSE lain (PBS / CBL / ASU / GPU / ACC / Towbar dll)

Tidak diperbolehkan untuk menarik rangkaian campur misalkan BTT menarik 1 BCC + 1 CBL

Perlu diperhatikan oleh GSE operator BTT, bahwa di apron adalah daerah di mana tingkat kecelakaannya paling tinggi terjadi dibandingkan dengan daerah lainnya di sisi udara. 

BTT adalah termasuk GSE jenis motorized sehingga Operator BTT wajib memiliki lisensi / Sertifikat Kecakapan ( STKP ) dengan rating BTT yang dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara melalui Direktorat Bandar Udara (DBU) serta Tanda Ijin Mengemudi (TIM) dan tentunya Pass Bandar Udara yang keduanya (TIM & Pass) dikeluarkan oleh Otoritas Bandar Udara di mana Operator tersebut bertugas.

Contoh Kartu Lisensi / STKP

 

Note : All photos copyrighted by writer, Danang B.Pariaji.

Next article :

[GSE Introduction] – GROUND POWER UNIT (GPU)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Danang B.Pariaji

GSE Operator (ATT/BTT/GPU/BCL)

Lion Group – SUB Station