Seorang pembaca (penerbang A320) www.ilmuterbang.com menanyakan tentang Carbon brake, berikut beberapa jawaban dari beberapa rekan penerbang:

guys....

gw bingung neh mengenai carbon brakes. Apa sih hebatnya carbon brakes ini?

Yg jd pertanyaan...kok katanya gak boleh di dinginkan tiba2 pada waktu overheat (more than 300 degree)?

Ada yg punya keterangan gak?
Bagaimana operasional prosedurnya?

Thanks


Jawaban 1:

kalau menurut saya sih karena judulnya ''avoid oxidation" jadi kalau brake panas (memijar) kalau langsung di expose dengan brake fan pada temperature tertentu jadi tambah parah oxidasi-nya, kayak kita bakar arang aja kan sifatnya (senyawanya) sama.... (Angga)

 

Jawaban 2:

Dari segi berat, carbon brakes jauh lebih ringan daripada steel brakes, jadi pesawat tidak "menenteng" beban yg cukup berat ke mana-mana, sudah pasti jadi lebih ekonomis. Lalu...sedikit meluruskan aja, brake boleh didinginkan pada temperature berapa aja (walau kata buku "setelah temperature diatas 300 derajat celcius....A330, FCOM 1.32.30 Hal.10)

Mungkin yg dimaksud tidak boleh didinginkan secara tiba-tiba tuh kalau di saat temperature tinggi terus disiram air dingin kali yaa....

Untuk cara pendinginan itu sendiri selain pake brake fan, bisa juga "disemprot" dengan udara dingin yg berasal dari ground Air conditioning car...(kalo ini pastinya pas pesawat lagi parkir di apron lah yaa....)

Carbon brakes juga dipakai pada mobil F-1, dimana pendinginannya berjalan lewat udara yang mengalir serta alat pendingin kecil seperti brake fan, di F-1 proses pendinginan ini harus berjalan cepat, karena brake akan segera dipakai lagi pada tikungan selanjutnya. ..

Karakteristik dari bahan carbon antara lain, tahan pada temperature yg cukup tinggi, sehingga ketinggian panas dan juga kemampuan pengantar panas, menjadikan pula karbon sebagai penyerap panas yg sangat baik.

Bahan carbon akan bekerja sangat baik pada suhu yg cukup tinggi, dimana bahan besi pada steel brakes kehilangan hampir seluruh kekuatannya pada temperature tinggi.

Jadi selain keuntungan dengan berat yg lebih ringan, bahan carbon ini mentransfer panas secara cepat dan merata...

Bagaimana dengan kekhawatiran brake akan melted di saat rejected take-off, ya mau gimana lagi...??

Dengan berat pesawat paling ngga diatas 170-200 ton, lalu pesawat harus berhenti secara cepat, biar kata rejected take off nya di daerah kutub pun, si brake akan tetap melted...(tapi sapa juga yg mau take off sampe diatas 220 ton di daerah kutub...)

(Adrian B)

 

Jawaban 3:

Sedikit tambahan di 777 tidak dipasang brake fan karena untuk long(ultra long ) haul jadi lebih baik bawa fuel tambahan, kalaupun rejected t/off bisa langsung exit dari runway even di fuse plug melt zone, krn temperature baru akan muncul setelah 15 min (qrh PI.12.11).(BTMS brake temperature monitor system).maasalamah. (Budy Setiawan)

 

Jawaban 4:

Kehebatan pertama dibandingkan dengan steel brake adalah wear, aus-nya, tergantung pada jumlah pemakaian bukan besarnya tekanan. Makanya disarankan waktu landing, nge-rem sekali saja, rem terus ditambah sedikit-sedikit atau dikurangi tergantung kebutuhan, tapi jangan dilepas lalu direm lagi.

Jadi sekuat apapun kita mengerem, ke-aus-annya akan sama, asal cuma sekali injak. Beda dengan steel brake, makin kuat di-brake, makin habis brake pad nya. Ini menghemat pembelian brake. Tapi kalau di rem berkali-kali, biarpun sedikit-sedikit, maka aus nya akan banyak, rugi. Karena itu tekniknya adalah biarkan taxi sampai 30 knot lalu di rem dengan sekali pengereman sampai 10 knot


Masalah carbon brake:
Kalau dia panas, panasnya tidak langsung tersebar ke seluruh permukaan brake. Bayangkan pada waktu beli sate, sewaktu arangnya belum terbakar semua. Kalau ditiup oleh brake fan, cuma yang membara yang malah makin merah, jadi malah kurang bagus. Bahasa jawanya Oxydation at the hot spot.


Jadi teknik yang baik, biarkan dia panas, asal gak lebih dari 500 derajat, sampai sekitar 5 menit biar panasnya rata (thermal equalization, seperti arang tukang sate, sampai merah semua), baru didinginkan. Jadi dinginnya juga rata.

Kalau belum 5 menit, tapi sudah mendekati 500 derajat, brake fan ON. Karena kalo tidak salah diatas 500 derajat, carbon oxidation ini akan makin parah. Jadi tiup aja pake brake fan.

Prosedur:
1. Allow the a/c to accelerate to 30knots, then use ONE smooth brake application to decelerate to 10 knots (asal traffic permit)
2. Do NOT ride the brake (kalo brake di ganjel terus, temperature akan naik)
3. After heavy braking, recomended  not to turn the brake fan on, to avoid oxydation.
4. Do NOT use brake repeatedly when temperature above 500 degree C
5.  IF the BRAKE FAN running and  temperature more than 150 degree C, DELAY Take Off (biarpun limitasi 300 C, karena actual bisa jadi lebih dari 300 derajat, terbaca 150 derajat, karena sensor ikut ketiup sama Fan) kecuali memang FAN baru dinyalain.
(Fadjar Nugroho)